Perubahan Gaya Hidup, Kentang Dapat Menggantikan Posisi Nasi

Senin, 2 September 2024 07:03 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
kentang
Iklan

Kentang sebagai alternatif pengganti nasi

Kentang merupakan salah satu bahan pangan yang sering dijadikan sebagai sumber karbohidrat alternatif pengganti nasi. Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok dan menjadi bahan makanan yang kadang tak tergantikan. Namun, kentang menawarkan beberapa manfaat yang membuatnya layak dipertimbangkan sebagai pengganti nasi. Adapun perubahan gaya hidup masyarakat yang ingin lebih sehat menjadi peluang bagi kentang sebagai pilihan makanan pokok. Selain kaya akan karbohidrat, komoditas tersebut juga lebih sehat dibandingkan konsumsi nasi.

 

   Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementrian Pertanian mengatakan bahwa dari sisi ketersediaan, kentang merupakan komoditas yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jika ditinjau dari aspek gizinya, kentang memiliki nilai gizi yang tidak kalah dengan jenis pangan sumber karbohidrat lainnya. Dalam 100 gram kentang mengandung 62 kalori. Kentang juga salah satu pangan rendah energi yang mengandung antioksidan, protein, dan vitamin yang baik bagi tubuh. Sehingga mengonsumsi dua buah kentang dapat menggantikan nasi dengan kandungan energi yang setara dengan nasi.

 

   Mengonsumsi kentang juga memiliki manfaat kesehatan. Diantaranya, kalium dan asam folat yang baik untuk menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung. Kentang juga mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai zat antioksidan, imunitas, dan baik untuk kesehatan kulit. Sedangkan vitamin B dalam kentang meningkatkan fungsi sistem saraf. Serta kalsium dalam kentang baik untuk kesehatan tulang, gigi, dan sendi.

 

   Potensi utama dalam pemanfaatan kentang adalah sebagai bahan pangan dan bahan baku industri. Pengolahan kentang lokal memiliki peluang bisnis yang cukup besar, khususnya bagi UMKM. Pemanfaatan kentang untuk industri bisa diolah menjadi keripik kentang, potato string, dan pati kentang dengan beragam variasi. Kentang juga dapat diolah menjadi makanon mancanegara. Oleh karena itu olahan kentang bisa menjadi pilihan terbaik untuk menu bisnis masa kini.

 

   Namun, tantangan dalam pengembangan kentang sebagai pangan alternatif juga cukup besar. Dari aspek daya beli, kentang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk siap saji dengan harga yang kurang ekonomis. Tantangan lainnya adalah mengubah mindset atau pola konsumsi masyarakat Indonesia yang masih menomorsatukan beras sebagai pangan pokok setiap hari. Perlu untuk mengubah mindset ini karena kentang lebin rendah gula dibandingkan dengan nasi. Alasan itu dapat ditekankan untuk mengurangi penyakit gula darah tinggi seperti diabetes.

 

   Menurut Badan Pusat Statistik produktivitas kentang di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan produksi kentang di negara-negara yang memiliki iklim subtropis. Penurunan produksi tersebut sebogian besar disebabkan oleh produktivitas kentang yang dibudidayakan, pola tanam yang digunakan, serta pemberian pupuk yang kurang tepat. Produktivitas tanaman kentang dapat diupayakan melalui pemilihan varietas dan memberikan suplai hara yang cukup dan seimbang melalui pemupukan. Varietas merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pertumbuhan dan hasil tanaman selain faktor lingkungan. Kelebihan varietas unggul dibandingkan varietas lokal adalah produksi yang tinggi, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta respon pemupukan yang dapat meningkat.

 

   Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah kentang sangat bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti nasi. Selain mengenyangkan, kentang juga memiliki banyak manfaat bagi daya tahan tubuh. Tak lupa kentang juga dapat diolah dengan berbagai macam cara agar bisa menghasilkan menu bisnis masa kini yang unik dan menarik. Namun, kita dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam pengembangan kentang sebagai pangan alternatif pengganti nasi di Indonesia. Salah satunya adalah tingkat produktivitas kentang yang menurun. Maka dari itu, mari kita tingkatkan produktivitas kentang dan mengubah mindset masyarakat yang menomorsatukan nasi sebagai pangan pokok sehari-hari agar kita bisa hidup lebih sehat dan mengurangi pengangguran karena menu bisnis yang banyak dan inovatif.

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler